Menu TAB

aku
Tab 1.2
Tab 1.3
Tab 2.1
Tab 2.2
Tab 2.3
Tab 3.1
Tab 3.2
Tab 3.3
Visi : " Terciptanya Manusia Indonesia yang Berpendidikan Seumur Hidup " Misi : " 1. Memberantas buta aksara dan meningkatkan kemampuan calistung (baca, tulis dan berhitung) kepada warga belajar sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Memberikan keterampilan kepada masyarakat sesuai bakat yang dimiliki melalui program kewirausahaan desa (KWD), kewirausahaan kota (KWK), kelompok pemuda produktif (KPP) sehingga warga masyarakat memiliki usaha sendiri yang dapat dikembangkan dan dapat meningkatkan taraf hidup. 3. Mewujudkan anak Indonesia yang cerdas, sehat, berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia. 4. Memberikan pelayanan dan pengetahuan melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM). 5. Mengupayakan perluasan dan pemerataan layanan pendidikan yang terintegrasi dengan layanan kesehatan dan gizi anak usia dini. 6. Mewujudkan tenaga yang profesional, beriman, bertaqwa serta bertanggung jawab. 7. Mewujudkan program pendidikan kesetaraan yang sesuai dengan standarisasi PNFI sehingga dapat menciptakan peserta didik yang bermutu "

Profil Kelembagaan

>> Kamis, 17 Maret 2011


Sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi Pemerintah Daerah, maka SKB Kabupaten Nunukan telah dibentuk dan dilantik Kepala Kepala SKB dan lembagaannya menjadi unit Pelaksanaan Teknis Sanggar Kegiatan Belajar yang ditetapkan dengan peraturan Bupati Nunukan Nomor 03 Tahun 2006 yang selanjutnya di dalam peraturan tersebut memuat tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana teknis Daerah pada Dinas Pendidikan Kota Samarinda yang salah satunya adalah UPTD Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Nunukan.
UPT Sanggar Kegiatan Belajar dipimpin oleh Kepala UPTD yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan kegiatan teknis penunjang dibidang pengembangan kegiatan belajar.

Read more...

Peningkatan Mutu PTK-PNF

>> Selasa, 05 Oktober 2010


Pendidik merupakan ujung tombak keberhasilan sebuah pendidikan. Untuk menghasilkan sebuah layanan pendidikan yang berkualitas mutlak dibutuhkan pendidik yang berkualitas. Menyadari bahwa kualitas pendidik tak dapat dipisahkan dari pendidikan dan pelatihan yang dimiliki mereka, serta melihat kenyataan minimnya pelatihan yang dimiliki pendidik nonformal di kabupaten Nunukan di atas, maka dalam kesempatan ini Direktorat PTK-PNF sebagai wadah yang menaungi para pendidik nonformal bekerja sama dengan UPTD SKB Nunukan mengadakan kegiatan orientasi teknis peningkatan mutu PTK-PNF di Kabupaten Nunukan Propinsi Kalimantan Timur.

Read more...

Struktur Organisasi

Read more...

DATA KEGIATAN SKB NUNUKAN TAHUN 2010

Read more...

Cerpen

>> Jumat, 10 Juli 2009



Tukang Kayu dan Rumahnya

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya
di sebuah perusahaan konstruksi real estate.
Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan.
Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh
kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya.
Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya.
Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu.
Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti.
Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan.

Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu.
Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya.
Akhirnya selesailah rumah yang diminta oleh tuannya.
Hasilnya bukanlah sebuah rumah yang baik.
Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang
tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya,
ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu.

'Ini adalah rumahmu, ' katanya, 'hadiah dari kami.' Betapa terkejutnya si tukang kayu.
Betapa malu dan menyesalnya.
Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya
mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri,
ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama
sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah
yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Teman, itulah yang terjadi pada kehidupan kita.
Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan
dengan cara yang membingungkan dan kurang bertanggung jawab.
Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik.
Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik.

Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita
lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri.

Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan
menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan 'rumah' yang
sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan,
mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan 'rumah' kita
dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup.

Read more...

Kegiatan

Read more...

UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN (NUPTK)

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP